Brand Case kali ini akan membahas tentang proses penamaan / naming strategy dari salah satu klien CAVLENT yang berasal dari China.
FORTHEN Machinery adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang machinery / pembuatan industrial equipment yang terletak di District of Ningbo, China. Dalam proses penamaan, sang owner memiliki beberapa guidance, yaitu :
1. Selama ini produk-produk di kategori ini sangat identik dengan negara Jerman, alias "Germany minded". Sama halnya dengan produk elektronik, kita (atau lebih tepatnya kebanyakan dari kita) cukup fanatik dengan produk-produk dari Jepang. Meskipun perusahaan ini terletak di China, tapi dalam bisnisnya tidak ingin terkesan sebagai produk yang "made in China", namun sebagai produk yang "made in German".
2. Sang owner ingin agar nama yang akan digunakan memiliki unsur China "Long" yang memiliki arti keabadian, dan "Fu" yang memiliki arti kekayaan, namun tetap tidak terlepas dari guidance sebelumnya.
Setelah melewati proses pemilihan beberapa alternatif nama, maka terpilihlah nama FORTHEN sebagai nama yang akan digunakan dalam bisnis. Loh? Trus unsur Chinanya dimana?
FORTHEN (baca FORDEN), dalam pelafalan China akan dibaca sebagai FuTheng, yang memiliki arti kekayaan (Fu), dan peningkatan (Theng, menjadi sinonim dari keabadian). Namun nama FORTHEN sendiri merupakan perpaduan dari bahasa Jerman "Fortuna" (terjemahan dari "FU" yang berarti kekayaan) dan bahasa Itali "Eterno" (terjemahan dari "Long" yang berarti abadi), yang kemudian dikombinasikan berdasarkan beberapa pertimbangan menjadi "FORTHEN". Setelah memiliki konsep nama yang jelas, barulah kemudian divisualisasikan dalam bentuk logo (gambar atas) dan aplikasinya (gambar bawah) yang mengandung makna dan visi dari perusahaan.
Dalam penamaan brand, sebaiknya kita juga mempertimbangkan aspek asosiasi nama. Maksudnya adalah, nama yang kita pilih sebaiknya searah dengan persepsi masyarakat akan suatu hal tertentu. Contoh : produk elektronik yang berkualitas adalah asal Jepang, produk machine adalah asal Jerman, produk coklat adalah Swiss, produk susu adalah New Zealand, dan sebagainya. Bayangkan apabila kita memiliki brand elektronik dengan nama yang non Jepang. Produk kita mungkin tetap dibeli, namun persepsi pembeli terhadap produk tersebut bisa jadi akan tidak sebaik persepsinya terhadap produk yang “terkesan” Jepang.
Melalui pertimbangan asosiasi nama, kemungkinan persepsi negatif masyarakat terhadap brand Anda diharapkan akan semakin minim. Akan tetapi hal ini disesuaikan kembali dengan visi misi dan business plan dari si pemilik perusahaan, ke mana bisnisnya akan dikembangkan. Nah, bagaimana dengan penamaan brand Anda?
Kami membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin memberikan kritik, saran, ataupun informasi serupa dalam artikel ini untuk topik diskusi
This article is published under permission of FORTHEN MACHINERY CO., LTD
FORTHEN Machinery adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang machinery / pembuatan industrial equipment yang terletak di District of Ningbo, China. Dalam proses penamaan, sang owner memiliki beberapa guidance, yaitu :
1. Selama ini produk-produk di kategori ini sangat identik dengan negara Jerman, alias "Germany minded". Sama halnya dengan produk elektronik, kita (atau lebih tepatnya kebanyakan dari kita) cukup fanatik dengan produk-produk dari Jepang. Meskipun perusahaan ini terletak di China, tapi dalam bisnisnya tidak ingin terkesan sebagai produk yang "made in China", namun sebagai produk yang "made in German".
2. Sang owner ingin agar nama yang akan digunakan memiliki unsur China "Long" yang memiliki arti keabadian, dan "Fu" yang memiliki arti kekayaan, namun tetap tidak terlepas dari guidance sebelumnya.
Setelah melewati proses pemilihan beberapa alternatif nama, maka terpilihlah nama FORTHEN sebagai nama yang akan digunakan dalam bisnis. Loh? Trus unsur Chinanya dimana?
FORTHEN (baca FORDEN), dalam pelafalan China akan dibaca sebagai FuTheng, yang memiliki arti kekayaan (Fu), dan peningkatan (Theng, menjadi sinonim dari keabadian). Namun nama FORTHEN sendiri merupakan perpaduan dari bahasa Jerman "Fortuna" (terjemahan dari "FU" yang berarti kekayaan) dan bahasa Itali "Eterno" (terjemahan dari "Long" yang berarti abadi), yang kemudian dikombinasikan berdasarkan beberapa pertimbangan menjadi "FORTHEN". Setelah memiliki konsep nama yang jelas, barulah kemudian divisualisasikan dalam bentuk logo (gambar atas) dan aplikasinya (gambar bawah) yang mengandung makna dan visi dari perusahaan.
Dalam penamaan brand, sebaiknya kita juga mempertimbangkan aspek asosiasi nama. Maksudnya adalah, nama yang kita pilih sebaiknya searah dengan persepsi masyarakat akan suatu hal tertentu. Contoh : produk elektronik yang berkualitas adalah asal Jepang, produk machine adalah asal Jerman, produk coklat adalah Swiss, produk susu adalah New Zealand, dan sebagainya. Bayangkan apabila kita memiliki brand elektronik dengan nama yang non Jepang. Produk kita mungkin tetap dibeli, namun persepsi pembeli terhadap produk tersebut bisa jadi akan tidak sebaik persepsinya terhadap produk yang “terkesan” Jepang.
Melalui pertimbangan asosiasi nama, kemungkinan persepsi negatif masyarakat terhadap brand Anda diharapkan akan semakin minim. Akan tetapi hal ini disesuaikan kembali dengan visi misi dan business plan dari si pemilik perusahaan, ke mana bisnisnya akan dikembangkan. Nah, bagaimana dengan penamaan brand Anda?
Kami membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin memberikan kritik, saran, ataupun informasi serupa dalam artikel ini untuk topik diskusi
This article is published under permission of FORTHEN MACHINERY CO., LTD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar