Tampilkan postingan dengan label 5. Brand Discussion. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 5. Brand Discussion. Tampilkan semua postingan

Juni 11, 2010

MARKETING COMMUNICATION STUDY CASE 1 : Sejati (Bentoel Group)


Di salah satu edisi majalah marketing langganan kami terdapat beberapa artikel yang cukup menarik untuk dipelajari. Dalam majalah tersebut dibahas beberapa strategi Marketing Communication yang sedang dijalani oleh beberapa brand di Indonesia, beberapa diantaranya adalah BENTOEL (rokok), ROYCO (penyedap rasa), dan SAMSUNG (elektronik). Menurut kami artikel yang ada cukup menarik karena membahas tentang latar belakang pemilihan strategi hingga aplikasinya, walaupun tidak dibahas secara mendalam. Nah disini kami ingin berbagi agar informasi tersebut turut memberikan inspirasi bagi Anda semua.
Tulisan berikut ini merupakan penulisan ulang dari artikel asli dengan sedikit penyesuaian. Semoga berguna =)


Sumber artikel : Majalah MIX Marketing Communication edisi Mei 2010


SEJATI (Bentoel Group)

Merek SEJATI adalah merek sigaret kretek tangan (SKT) yang diluncurkan oleh BENTOEL Group pada 2002 yang membidik laki-laki usia 20-40 tahun, tinggal di daerah ataupun kota dengan SES (Strata Ekonomi Sosial) menengah (B dan C). Saat itu, SEJATI dianggap sebagai produk komoditas sehingga kehadirannya tanpa diiringi strategi branding dan komunikasi yang gencar. Sebagai informasi, pada produk komoditas, perusahaan tidak bisa memegang loyalitas konsumen. Selain itu, brand switching (perpindahan konsumen ke merek lain) juga tinggi karena tidak ada ikatan emosional (emotional engagement) antara brand dengan konsumennya (pemahaman emotional engagement akan dibahas lebih lanjut).


Merek SEJATI dari BENTOEL Group


Meski sebagai komoditas di pasar SKT, SEJATI mampu merebut pasar dan terus meningkatkan penjualannya meski bersaing dengan pemain lama seperti SAMPOERNA HIJAU, DJARUM COKLAT, GUDANG GARAM MERAH, dan DJARUM 76. Hingga akhirnya pada 2006 manajemen BENTOEL GROUP mengubah "status" SEJATI dari produk komoditas menjadi brand.

Diawali dengan strategi memperkenalkan SEJATI sebagai sebuah merek yang membanggakan konsumen lewat tagline "Emang Bikin Bangga", SEJATI berharap dapat menjadi ikon semangat juang sekaligus pengakuan bagi target audience atas apa yang mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari (meskipun perbuatan kecil) namun memberikan pengaruh positif cukup besar kepada lingkungannya. Siapa sih yang tidak bangga apabila dirinya atau temannya diakui oleh lingkungannya sebagai sosok yang mempunyai pengaruh positif? Emosi / perasaan kebanggaan inilah yang dimanfaatkan SEJATI sebagai bagian dari emotional engagement agar laki-laki tersebut benar-benar menjadi lelaki SEJATI, dalam arti lelaki tulen sekaligus lelakinya rokok SEJATI. Perasaan bangga ini dikomunikasikan melalui berbagai media, salah satunya pada iklan TV berikut ini.



Salah satu iklan TV SEJATI


Masih dalam kaitannya dengan konsep ikon semangat juang, pada 2009 lalu SEJATI juga menggelar event bertajuk "Lelaki Sejati Pengobar Inspirasi" yang lebih interaktif. Event ini bertujuan untuk menciptakan kedekatan konsumen dengan brand Sejati dengan cara memberikan apresiasi kepada orang-orang yang bekerja keras di dalam hidupnya untuk mencapai sesuatu, bukan untuk dirinya sendiri saja tapi juga untuk lingkungannya. Event digelar di berbagai kota di Jawa dimana konsumen dapat menentukan sosok lelaki sejati pilihannya dengan mengirim SMS atau via pos.


Event "Lelaki Sejati Pengobar Inspirasi"


Upaya menumbuhkan awareness dilakukan melalui program tayangan iklan di TV, radio, majalah, dan koran. Kemudian juga menyelenggarakan program Below The Line (BTL) seperti event "Goyang Sejati" dan "Lelaki Sejati Pengobar Inspirasi". Sedangkan di jalur distribusi, kegiatan menumbuhkan awareness di benak konsumen juga dilakukan lewat pemasangan poster atau spanduk di sejumlah contact point (warung, toko, dan penjual rokok).



Iklan TV Kampanye "Goyang Sejati"


Alhasil kampanye merek SEJATI yang mulai dilakukan sejak 2006 itu telah membuahkan hasil dan meningkatkan penjualan sehingga perusahaan menaikkan kapasitas produksinya menjadi 2 milliar batang per tahun, persis setahun setelah gencar melakukan branding.



ROYCO

to be continued...


(Tulisan ini merupakan penulisan ulang dari artikel asli yaitu majalah MIX Marketing Communication edisi Mei 2010 dengan sedikit penyesuaian)

Mei 29, 2010

SELLING WITHOUT PROMOTION. HOW?

THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE (SEMARANG)


Pernahkah terpikir oleh Anda untuk melakukan penjualan tanpa didukung dengan kegiatan promosi yang gencar? Nah berikut ini adalah salah satu contoh nyata yang mungkin bisa dipelajari dan menjadi inspirasi dalam meningkatkan kinerja sales perusahaan Anda.

Di Semarang terdapat sebuah café baru yaitu THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE yang mulai beroperasi sekitar tahun 2009. Terletak di Jl. A Yani, sebuah lokasi yang tergolong strategis di salah satu jalan besar Semarang. Bila dilihat dari jenis usahanya, café ini hampir tidak jauh berbeda dengan café-café lainnya yang sudah beroperasi lebih dulu. Layaknya café pada umumnya, THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE menawarkan minuman berbahan kopi dan makanan ala Barat seperti sandwich, salad, cake, atau menu lainnya. Dalam hal fasilitas, THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE memenuhi standard café pada umumnya yaitu free WiFi, suasana cozy, iringan musik dari CD, dan fasilitas standard lainnya. Tapi bila disimak lebih detail lagi, terdapat beberapa point keunggulan yang menjadi daya tarik tersendiri bagi THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE. Apa saja itu? Berikut adalah ulasannya.


Tampak depan THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE


Dalam hal F&B, makanan dan minuman di THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE tergolong enak dan berkualitas. Tidak diragukan lagi bahwa makanan dan minuman yang enak adalah syarat mutlak dalam bisnis café. Tapi sebenarnya yang menarik di THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE bukanlah di makanan dan minumannya, melainkan di suasana dalam café. Bila pada umumnya café-café menawarkan sisi lifestyle dan pride bagi pengunjungnya, BTHE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE malah menawarkan sebaliknya. Kita akan merasakan suasana café yang tenang, relax, dan cenderung private. Hingar bingar dan suasana café pada umumnya tidak terasa disini. Sungguh pengalaman yang unik (khususnya pada saat penulis mengunjungi café ini), apalagi interior café dikemas dengan nuansa interior yang mengusung konsep Homy Style dengan gaya Belanda kuno memiliki daya tarik tersendiri.


Suasana dalam cafe


Selain itu “keanehan” lain yang ada di café ini adalah pada jam operasional café yaitu dari pk 09.00 – 21.00. Jam operasional yang mungkin agak kurang wajar bagi sebuah café karena kebanyakan café akan terjadi crowd pada saat menjelang siang dan menjelang malam, bukan di jam tanggung seperti THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE. Tapi apa yang terjadi? Justru disitulah yang menjadi kekuatan dan perbedaan dari THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE sebagai sosok private café. Beroperasi di jam yang langka dikunjungi pengunjung kebanyakan sehingga sangat sesuai bagi para pengunjung yang ingin merasakan hang out di café dengan suasana tenang.


Mini bar dalam cafe


Dalam hal promosi, THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE bisa dibilang hampir tidak melakukan kegiatan promosi yang berarti. Bahkan bagi yang tidak tahu tempat ini mungkin akan tersasar karena satu-satunya petunjuk hanyalah signage café yang terletak di pintu masuk, dan signage itupun letaknya agak menjorok ke dalam sehingga kurang catchy untuk dilihat meskipun lokasi café terletak di jalan besar. Namun kondisi seperti ini justru semakin menguatkan kesan private café yang mungkin secara tidak sengaja terbentuk.


Leaflet THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE (tampak depan)


Walaupun terdapat banyak faktor bagi sebuah brand untuk tidak melakukan promosi, tapi apapun alasannya, THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE (saat ini) cukup memiliki daya tarik bagi sebagian masyarakat kota Semarang sehingga dengan sendirinya para pengunjung yang terpesona dengan café ini akan mempromosikannya ke teman-teman dan komunitasnya. Dan ini merupakan strategi promosi Word Of Mouth yang sangat efektif dan low cost untuk mempromosikan sebuah brand.


Leaflet THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE (tampak belakang)


Nah permasalahannya adalah bagaimana THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE akan mempertahankan karakternya ini? Apakah dia akan terus berinovasi dengan tetap berada di karakter yang telah terbentuk? Atau dia akan tergoda untuk membentuk karakternya menjadi seperti café-café lain yang sudah ada? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Let’s wait and see =)

Inilah yang kami sebut sebagai strategi SELLING WITHOUT PROMOTION. Asalkan brand atau produk Anda memiliki karakter yang unik dan berbeda namun dapat memenuhi kebutuhan market, maka dengan sendirinya brand Anda akan menjadi bahan perbincangan diantara target market Anda, dan secara otomatis brand Anda akan mendapatkan promosi gratis melalui mereka. Semoga artikel ini bermanfaat. CHEERS!! =D


Sincerely yours,

CAVLENT's team


Mei 20, 2010

LOGORAMA : NUMEROUS WORLDWIDE BRANDS IN ONE SCENE

Can you imagine what it will be when numerous worldwide brands become actors in a movie? Here is LOGORAMA, the winner of OSCAR 2010 as the best short animated movie produced by H5 animated studio in France. It's a quite short movie in 16 minutes, but it took 6 years before it was launched.


Scene on LOGORAMA (1)


Scene on LOGORAMA (2)


It's an action movie which is set in a city with full of logos. Here, logos are amazingly set and shown in unpredictable ways. All we can say just "FANTASTIC!!". So, enjoy to watch and let see how many logos that you know. CHEERS!! =D



LOGORAMA chapt. 1



LOGORAMA chapt. 2



Sincerely yours,
CAVLENT's team

Mei 12, 2010

HOW WELL DO WE KNOW BRANDS SURROUND US?


Our life is surrounded by brands. Clothes that we wear, electronic equipments that we use, food / snacks that we eat, and others, they all have brands on it. No matter it is famous or not, most of us use more than one brand in daily.

On this article, we'd like to know how well you know brands surround us (we're sure that you have seen most of the brands here
). We are waiting to know your answer. Please feel free to post it through the comments below.

So, let's just start the test!! CHEERS =D


1



2

3


4


5


6


7


8


9


10


11


12


13



14


15


16


17


18


19


20



Sincerely yours,
CAVLENT's team

Mei 08, 2010

BRANDS YOU MIGHT NOT KNOW IF IT IS INDONESIAN

THE POWER OF BRAND NAMING. Mungkin ini adalah salah satu alasan yang tepat untuk menjelaskan beberapa brand berikut ini yang mungkin bagi sebagian orang masih dianggap sebagai brand luar negeri. Wajar-wajar saja bila hal ini terjadi karena mereka mempunyai naming yang tidak / minim mengandung unsur Bahasa Indonesia. Selain itu, masing-masing brand tersebut juga melakukan berbagai kegiatan branding dan marketing yang sangat terarah sehingga terbentuklah brand image bahwa mereka bukanlah brand lokal.


Cafe yang berada di bawah naungan KAPAL API GROUP


Salah satu yang bisa kita lihat adalah EXCELSO CAFE. Mungkin sebagian besar orang ketika berada di cafe ini akan jarang sekali terpikirkan bahwa ini adalah brand cafe lokal. Kebanyakan orang akan berpikir bahwa EXCELSO adalah sebuah cafe luar negeri (bisa jadi Amerika) yang membuka cabangnya di Indonesia. Tapi siapa sangka bahwa sebenarnya EXCELSO ini adalah salah satu anak perusahaan dari KAPAL API GROUP yang cukup dikenal dengan brand-nya kopi KAPAL API. "Beroperasi sejak 1991 di Plaza Indonesia, CAFE EXCELSO telah menjelma menjadi salah satu ikon gaya hidup di kota-kota besar di Indonesia" (dikutip dari Majalah SWA edisi 29 April - 11 Mei 2010).


Diperkenalkan oleh Johny Andrean,
seorang hairdresser kondang asli Indonesia



Contoh lain yang bisa kita lihat adalah mengenai kehadiran J-CO. Pertama kali dibuka tahun 2005, J-CO dipersepsikan oleh sebagian orang sebagai brand donut asal Amerika karena J-CO menawarkan konsep open kitchen yang unik dan menarik dengan produk berkualitas tinggi yang dikemas sebagai cemilan (donut J-CO dibuat tipis dan tidak mengenyangkan, berbeda dengan donut-donut yang ada pada saat itu). Dan di balik kesuksesan J-CO tersebut terdapat sosok Johny Andrean yang merupakan salah satu hairdresser kondang asal Indonesia yang juga cukup sukses dalam mengembangkan brand BREADTALK. "Hingga saat ini gerai J-CO telah mencapai 65 buah, dan beberapa diantaranya terdapat di Malaysia dan Singapura"
(dikutip dari Majalah SWA edisi 29 April - 11 Mei 2010).

Dan berikut ini adalah beberapa brand lokal yang mungkin masih dianggap international brand bagi sebagian masyarakat Indonesia
:


Brand handuk yang dimiliki PT. INDAH JAYA



Lahir tahun 1978 dibawah kepemilikan PT. HARTONO ISTANA TEKNOLOGI, saat ini telah merambah pasar ekspor ke 32 negara



Pada awalnya tidak mau dijual dengan merek POLYGON karena kurang laku, sehingga PT. INSERA SENA membangun gerai pemasaran sendiri bernama RODALINK



Milik PT. BROCO MUTIARA ELECTRICAL INDUSTRY yang berdiri tahun 1985, kini telah digunakan baik oleh bangunan komersial tempat tinggal maupun hotel bintang 5


Diproduksi tahun 1980 melalui PT. VIGANO CIPTA PERDANA



Merupakan salah satu brand alas kaki dan
tas pria-wanita yang berpusat di Bandung


Tisu berkualitas premium yang diproduksi PINDO DELI sejak 1998,
dan kini telah diekspor ke negara-negara Asia Tenggara
(Singapura dan Filipina), Australia, dan Belgia




Diproduksi tahun 1993, ESSENZA telah berhasil menembus pasar Singapura, AS, juga negara-negara Asia, Eropa, Afrika, dan Timur Tengah. Bahkan telah diterima di Italia, salah satu negara penghasil keramik terbaik dan terbesar di dunia



Didirikan tahun 1971 oleh PT. WARNA MARDIKA




Sebelumnya bernama EXECUTIVE 99 yang lahir tahun 1974.
Tahun 1985 berganti pemilik, dan tahun 2000 berganti nama menjadi
THE EXECUTIVE. Saat ini bisa dijumpai di Malaysia, Singapura, dan
beberapa negara Asia Tenggara lainnya





Salah satu merek cokelayt PT.PETRAFOODS yang telah merambah ke setidaknya 17 negara di antaranya Thailand, Jepang, Filipina, Hong Kong, Australia, dan China


Masih banyak lagi brand-brand lokal lainnya yang dipersepsikan sebagai brand luar negeri. Namun hanya dengan image international brand saja tidak akan cukup untuk menjadikan brand tersebut laku di pasaran. Dibutuhkan strategi-strategi lainnya untuk mengkomunikasikan kelebihan dan keuntungan dari brand kepada khalayak luas khususnya target market (dalam istilah marketing disebut IMC / Integrated Marketing Communication). Salah satu tips untuk mengembangkan brand adalah mengenai brand association terhadap salah satu negara. Jangan sampai brand image Anda mengarah ke negara tertentu yang akan memberikan image negatif terhadap brand Anda. Contoh : untuk produk elektronik akan memiliki brand association yang cukup kuat apabila dipersepsikan sebagai brand yang made in Japan, dan sebagainya (artikel serupa lainnya dapat dilihat di artikel kami http://cavlentbrands.blogspot.com/2009/11/brands-case-1-naming-strategy.html ). Nah, bagaimana dengan brand Anda?

Semoga informasi ini berguna bagi pengembangan brand Anda, dan kami terbuka untuk seluruh saran, kritik, ataupun koreksi terhadap artikel-artikel yang telah kami muat. CHEERS!! =D



Regards,
CAVLENT's team

Diambil dari berbagai sumber, salah satunya majalah SWA edisi 29 April - 11 Mei 2010

April 12, 2010

BOROBUDUR - Local Brand That Goes International


Sekarang CAVLENT akan mengajak Anda melihat sebuah "destination brand" di Indonesia yang sangat terkenal di dunia yaitu CANDI BOROBUDUR. Sebelum kami membahasnya dalam kajian brand, mari kita pelajari sekilas sejarah Candi ini.
Now CAVLENT is going to take you get closer to a well-known destination brand in Indonesia which is BOROBUDUR TEMPLE. Before we go on brand perspective, let's find out the history behind the temple.


BOROBUDUR TEMPLE,
one of Indonesia's destination heritage



HISTORY



Buddha Statue

Adalah sebuah warisan kebudayaan Indonesia yang telah berdiri dengan megah sejak abad ke 9 Masehi hingga saat ini. Dibangun pada dinasti Syailendra, CANDI BOROBUDUR merupakan candi beragama Budha yang pernah dilupakan karena sebagian besar bangunannya pernah tertutup tanah vulkanik, pepohonan, dan semak belukar akibat letusan gunung berapi. Namun pada akhirnya ditemukan kembali oleh Sir Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia. Beliau mendapatkan kabar tentang penemuan benda purbakala berukuran raksasa di desa Bumisegoro daerah Magelang. Proses penggalian candi ini berlangsung lama mengingat area candi yang cukup luas yaitu 123 x 123 meter, dan akhirnya berhasil digali seluruhnya pada tahun 1835. Sejak tahun 1991, CANDI BOROBUDUR ditetapkan sebagai World Heritage Site atau Warisan Dunia oleh UNESCO.
BOROBUDUR TEMPLE is an Indonesia heritage which was built in approximately 9th centuries. Founded in Sailendra dynasty, BOROBUDUR TEMPLE is a Buddhist temple that had been forgotten for some period because it lay hidden under layers of volcanic ash and jungle growth. But it was finally discovered in 1814 by Sir Thomas Stamford Raffles when British invented Indonesia. He was informed about a big monument deep in a jungle near the village of Bumisegoro, Magelang. Then the cleared up process took years due to the large complex 123 x 123 meters, and it was finally unearthed on 1835. Since 1991, BOROBUDUR TEMPLE was listed as a World Heritage Site by UNESCO.



BRAND PERSPECTIVE


From Borobudur's View


Bila dikaji dalam sudut pandang brand, maka BOROBUDUR adalah sebuah merek internasional yang diproduksi di Indonesia oleh sebuah perusahaan yang bernama SYAILENDRA. Dapat dikatakan sebagai sebuah brand lokal yang saat ini berhasil diakui oleh dunia internasional. Brand ini dilaunching sejak abad ke 9 Masehi dan masih bertahan hingga saat ini. Produk CANDI BOROBUDUR berupa sekumpulan batu yang didesain sedemikian rupa dan dirangkai dengan teknologi arsitektur kuno (disusun berdasarkan pola dan ditumpuk tanpa semen dan perekat) namun kaya akan filsafat ajaran Budha sebagai salah satu added value yang dimiliki. Ajaran Budha ini dapat dilihat pada dinding-dinding candi dimana terdapat relief (total 2670 relief) yang menceritakan kehidupan sang Budha.
On brand perspective, BOROBUDUR is a local brand manufactured in Indonesia by SAILENDRA company and successfully goes international. Founded in the 9th centuries, the product is made of thousands stones that designed and built using old architect technology ("dirangkai" based on pattern and "tumpuk" without "semen" and "perekat"). It is rich of Buddhist philosophy as one of the added value and can be found on the wall that has 2670 reliefs, which telling us about the Buddha's story.



Borobudur Information Board


Sebagai pelengkap, brand ini menyediakan beberapa service dan fasilitas penunjang untuk meningkatkan brand performance-nya di mata customer (dalam hal ini para pengunjung), antara lain :
1. Area parkir yang luas
2. Toko pernak-pernik tradisional, terletak di akses keluar masuk candi
3. Lokasi penjualan tiket
4. Local guide yang fasih berbahasa Inggris dan menguasai product knowledge (salah satu ujung tombak yang memiliki peranan besar dalam kepuasan customer terhadap brand, dalam bisnis semacam account executive/PR)
5. Rute perjalanan yang jelas, khususnya akses keluar masuk
6. Eksklusifitas pengunjung, dimana area candi dikhususkan bagi para pengunjung/turis dan pedagang asongan dilarang memasuki area candi


Beside a good product, BOROBUDUR brand also provides some services and facilities to improve the brand performance and create the customer satisfaction such as :
1. Large parking area
2. Traditional merchandise shop on entrance and exit
3. Ticket counter
4. Local guides who speak English fluently and know well on product knowledge (one of the front liners who play roles on customer satisfaction. In business it is kind of account executive / public relation)
5. Clear route from entrance to exit
6. Only visitors are allowed to get into the temple's complex




One way to the top


Walaupun tetap ada beberapa point yang masih perlu diperhatikan (kebersihan area candi, fasilitas toilet, kelengkapan tempat sampah, security di beberapa titik dalam candi untuk menegakkan peraturan dilarang merokok, dll), brand Candi Borobudur memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh bangunan lain.

Even there are still some parts that need more attention (clean, toilet, garbage trash, securities inside the temple to control the smokers, etc), the brand has its own uniqueness that can't be found on similar building.


Stand Among Centuries


Happy Family Time


Another view of Borobudur


Dalam diskusi ini dapat dilihat bahwa brand lokal juga dapat bersaing dengan brand internasional ASAL memiliki uniqueness yang kuat yang tidak/belum dimiliki oleh brand lain, minimal dapat dibedakan. Contohnya meskipun sama-sama dari batu, BOROBUDUR dapat dibedakan dengan Tembok Cina. Baik dari teknik arsitekturnya (dalam bisnis adalah faktor teknologi), bentuk bangunan / pengemasan bangunan (dalam bisnis adalah faktor packaging), fungsi (dalam bisnis adalah kegunaan produk, dan lain-lain.

Through this discussion, we know that a local brand can compete in international market JUST IF they have a strong uniqueness that isn't/hasn't owned by others, at least can be seen the difference. Example, even used the same materials, BOROBUDUR is different with CHINESE GREAT WALL for the architect technique (in business, the point is on the technology), building shape / packaging (in business, the point is on the packaging), function (in business, the point is on the product utility), and others.


Selain unik dan berbeda, sebuah brand juga perlu diperkenalkan atau dikomunikasikan dengan cara yang tepat. Salah satu yang terjadi dengan CANDI BOROBUDUR adalah Indonesia meminta bantuan UNESCO hingga akhirnya mendapatkan penghargaan World Wonder Heritage.
Beside the uniqueness and differentiation, a brand is also needed to be communicated on the right way. What the previous government did was make a report to UNESCO until it is finally listed as the WORLD HERITAGE SITE.


Nah, bagaimana dengan brand Anda? Sudah mampukah brand Anda bersaing dengan brand competitor yang ada? Sudah adakah uniqueness dan diferensiasinya? Kalau belum, ciptakanlah sekarang juga!!
Well, how about your brand? Can it compete with the competitors? Is there any uniqueness and differentiation? If it hasn't, create it soon!!!


The Silhouette of The Great


Semoga artikel ini bermanfaat. Dan bagi Anda yang memiliki pandangan lain tentang Borobudur, please submit your opinion here... CHEERS!!! =D
We hope this discussion is useful and inspired you to make a better brand. To everyone who has a different perspective about BOROBUDUR, please submit your opinion here... CHEERS!!! =D


Sincerely yours,
CAVLENT's team

All photographs on this article are courtesy of CAVLENT brands consultant