Desember 14, 2009

FROZEN YOGURT FEVER


Beberapa bulan terakhir ini di Surabaya (khususnya) seolah-olah sedang diserang demam FROYO (Frozen Yogurt). Diawali dengan dibukanya salah satu gerai froyo yang bisa dikatakan sebagai pioneer di Indonesia – warna outlet didominasi warna hijau dan ada ikon perempuan (maaf, kami tidak bisa sebutkan mereknya) – dan seperti jamur, langsung diikuti dengan bermunculannya outlet-outlet serupa hanya dalam beberapa bulan. Saat ini, dalam 1 mall saja dapat ditemui minimal 5 outlet penjual froyo dengan berbagai merek.

Nah…., sebagai pemilik froyo (kami istilahkan brand owner), tentu saja untuk membuka outlet dan menjual produk pasti sudah melewati beberapa pertimbangan matang, hingga akhirnya diputuskan untuk menjalankan bisnis ini. Sudah pasti ada perhitungan laba rugi, bisnis plan, dan marketing strategy yang berbeda untuk masing-masing merek. Mulai dari membedakan diri dari segi produk (pada umumnya mengklaim 100% fat free, cholesterol reducer, high calcium & protein, dan kelebihan lainnya), tampilan outlet, warna logo, kemasan, ataupun hal lainnya yang menjadi pembeda.

Tiap brand owner boleh saja mengklaim produknya (mungkin) beda dengan yang lain. Tapi tetap saja penilaian ada di tangan customer. Pertanyaannya, apakah Anda sebagai customer dapat membedakan masing-masing produk tersebut? Kalau iya, mungkin bisa Anda jelaskan sedikit perbedaannya…. Thx

Salam

5 komentar:

Jiewa mengatakan...

Ralat, kalo di surabaya itu muncul gerai kecil2 dulu baru brand besar mulai masuk..

Kalo soal perbedaan, menurutku secara garis besar ada 2 :
1. kadar asam, ada yg kecut banget, ada yg moderat aja
2. teksur, light atau creamy.

Selain itu semua sama aja, it's all about brand image and perception :)

Cavlent Brands Consultant mengatakan...

Thanks untuk masukannya Pak. Dari commentnya, kayanya sudah coba berbagai merek froyo ya? hehehe.... XD

stephannie anggie mengatakan...

Ralat lg, gerai yang dominan hijau dan ada gbr cewek itu buka pertama kali di jkt. Kalo di sby yang mengeluarkan pertama kali (berdasarkan observasi saya) itu yg gerai donut. Kemudian disusul si biru dari jkt juga,baru si cewek hijau ini. Kalau gerai kecilnya ada buanyak, munculnya di pertengahan kemunculan gerai2 besar. Bahkan sekarang hampir di tiap tempat perbelanjaan pasti ada gerai froyo ini. Mengenai perbedaan rasa,saya bisa jelaskan satu per satu. Tapi boleh sebut merk?

Anonim mengatakan...

Overall, bagaimana antusiasme dan respon consumers terhadap produk froyo ini? Apakah froyo cukup "in" ?

Cavlent Brands Consultant mengatakan...

@Anonim: Well, kalau di lihat di Surabaya sih kayanya froyo masih cukup "in" walaupun tidak se-booming awalnya. Seperti market situation pada umumnya, ada masa dimana mereka cukup tergila-gila dengan sebuah trend, dan kemudian trend tersebut seolah-olah hilang begitu saja. Tinggal bagaimana si pemilik froyo tetap konsisten mengembangkan produk dan strategi komunikasinya supaya tetap "up to date" dengan kondisi market.

Tapi menurut pendapat kami, akan tidak terlalu boombastis lagi apabila tiba-tiba di pasar kedatangan sebuah brand froyo yang baru karena froyo sudah bukan barang baru lagi...

Well, semoga menjawab pertanyaannya ya... Thx for share =D