Mei 29, 2010

SELLING WITHOUT PROMOTION. HOW?

THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE (SEMARANG)


Pernahkah terpikir oleh Anda untuk melakukan penjualan tanpa didukung dengan kegiatan promosi yang gencar? Nah berikut ini adalah salah satu contoh nyata yang mungkin bisa dipelajari dan menjadi inspirasi dalam meningkatkan kinerja sales perusahaan Anda.

Di Semarang terdapat sebuah café baru yaitu THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE yang mulai beroperasi sekitar tahun 2009. Terletak di Jl. A Yani, sebuah lokasi yang tergolong strategis di salah satu jalan besar Semarang. Bila dilihat dari jenis usahanya, café ini hampir tidak jauh berbeda dengan café-café lainnya yang sudah beroperasi lebih dulu. Layaknya café pada umumnya, THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE menawarkan minuman berbahan kopi dan makanan ala Barat seperti sandwich, salad, cake, atau menu lainnya. Dalam hal fasilitas, THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE memenuhi standard café pada umumnya yaitu free WiFi, suasana cozy, iringan musik dari CD, dan fasilitas standard lainnya. Tapi bila disimak lebih detail lagi, terdapat beberapa point keunggulan yang menjadi daya tarik tersendiri bagi THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE. Apa saja itu? Berikut adalah ulasannya.


Tampak depan THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE


Dalam hal F&B, makanan dan minuman di THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE tergolong enak dan berkualitas. Tidak diragukan lagi bahwa makanan dan minuman yang enak adalah syarat mutlak dalam bisnis café. Tapi sebenarnya yang menarik di THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE bukanlah di makanan dan minumannya, melainkan di suasana dalam café. Bila pada umumnya café-café menawarkan sisi lifestyle dan pride bagi pengunjungnya, BTHE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE malah menawarkan sebaliknya. Kita akan merasakan suasana café yang tenang, relax, dan cenderung private. Hingar bingar dan suasana café pada umumnya tidak terasa disini. Sungguh pengalaman yang unik (khususnya pada saat penulis mengunjungi café ini), apalagi interior café dikemas dengan nuansa interior yang mengusung konsep Homy Style dengan gaya Belanda kuno memiliki daya tarik tersendiri.


Suasana dalam cafe


Selain itu “keanehan” lain yang ada di café ini adalah pada jam operasional café yaitu dari pk 09.00 – 21.00. Jam operasional yang mungkin agak kurang wajar bagi sebuah café karena kebanyakan café akan terjadi crowd pada saat menjelang siang dan menjelang malam, bukan di jam tanggung seperti THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE. Tapi apa yang terjadi? Justru disitulah yang menjadi kekuatan dan perbedaan dari THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE sebagai sosok private café. Beroperasi di jam yang langka dikunjungi pengunjung kebanyakan sehingga sangat sesuai bagi para pengunjung yang ingin merasakan hang out di café dengan suasana tenang.


Mini bar dalam cafe


Dalam hal promosi, THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE bisa dibilang hampir tidak melakukan kegiatan promosi yang berarti. Bahkan bagi yang tidak tahu tempat ini mungkin akan tersasar karena satu-satunya petunjuk hanyalah signage café yang terletak di pintu masuk, dan signage itupun letaknya agak menjorok ke dalam sehingga kurang catchy untuk dilihat meskipun lokasi café terletak di jalan besar. Namun kondisi seperti ini justru semakin menguatkan kesan private café yang mungkin secara tidak sengaja terbentuk.


Leaflet THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE (tampak depan)


Walaupun terdapat banyak faktor bagi sebuah brand untuk tidak melakukan promosi, tapi apapun alasannya, THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE (saat ini) cukup memiliki daya tarik bagi sebagian masyarakat kota Semarang sehingga dengan sendirinya para pengunjung yang terpesona dengan café ini akan mempromosikannya ke teman-teman dan komunitasnya. Dan ini merupakan strategi promosi Word Of Mouth yang sangat efektif dan low cost untuk mempromosikan sebuah brand.


Leaflet THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE (tampak belakang)


Nah permasalahannya adalah bagaimana THE BLUE LOTUS COFFEE HOUSE akan mempertahankan karakternya ini? Apakah dia akan terus berinovasi dengan tetap berada di karakter yang telah terbentuk? Atau dia akan tergoda untuk membentuk karakternya menjadi seperti café-café lain yang sudah ada? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Let’s wait and see =)

Inilah yang kami sebut sebagai strategi SELLING WITHOUT PROMOTION. Asalkan brand atau produk Anda memiliki karakter yang unik dan berbeda namun dapat memenuhi kebutuhan market, maka dengan sendirinya brand Anda akan menjadi bahan perbincangan diantara target market Anda, dan secara otomatis brand Anda akan mendapatkan promosi gratis melalui mereka. Semoga artikel ini bermanfaat. CHEERS!! =D


Sincerely yours,

CAVLENT's team


Mei 20, 2010

LOGORAMA : NUMEROUS WORLDWIDE BRANDS IN ONE SCENE

Can you imagine what it will be when numerous worldwide brands become actors in a movie? Here is LOGORAMA, the winner of OSCAR 2010 as the best short animated movie produced by H5 animated studio in France. It's a quite short movie in 16 minutes, but it took 6 years before it was launched.


Scene on LOGORAMA (1)


Scene on LOGORAMA (2)


It's an action movie which is set in a city with full of logos. Here, logos are amazingly set and shown in unpredictable ways. All we can say just "FANTASTIC!!". So, enjoy to watch and let see how many logos that you know. CHEERS!! =D



LOGORAMA chapt. 1



LOGORAMA chapt. 2



Sincerely yours,
CAVLENT's team

Mei 12, 2010

HOW WELL DO WE KNOW BRANDS SURROUND US?


Our life is surrounded by brands. Clothes that we wear, electronic equipments that we use, food / snacks that we eat, and others, they all have brands on it. No matter it is famous or not, most of us use more than one brand in daily.

On this article, we'd like to know how well you know brands surround us (we're sure that you have seen most of the brands here
). We are waiting to know your answer. Please feel free to post it through the comments below.

So, let's just start the test!! CHEERS =D


1



2

3


4


5


6


7


8


9


10


11


12


13



14


15


16


17


18


19


20



Sincerely yours,
CAVLENT's team

Mei 08, 2010

BRANDS YOU MIGHT NOT KNOW IF IT IS INDONESIAN

THE POWER OF BRAND NAMING. Mungkin ini adalah salah satu alasan yang tepat untuk menjelaskan beberapa brand berikut ini yang mungkin bagi sebagian orang masih dianggap sebagai brand luar negeri. Wajar-wajar saja bila hal ini terjadi karena mereka mempunyai naming yang tidak / minim mengandung unsur Bahasa Indonesia. Selain itu, masing-masing brand tersebut juga melakukan berbagai kegiatan branding dan marketing yang sangat terarah sehingga terbentuklah brand image bahwa mereka bukanlah brand lokal.


Cafe yang berada di bawah naungan KAPAL API GROUP


Salah satu yang bisa kita lihat adalah EXCELSO CAFE. Mungkin sebagian besar orang ketika berada di cafe ini akan jarang sekali terpikirkan bahwa ini adalah brand cafe lokal. Kebanyakan orang akan berpikir bahwa EXCELSO adalah sebuah cafe luar negeri (bisa jadi Amerika) yang membuka cabangnya di Indonesia. Tapi siapa sangka bahwa sebenarnya EXCELSO ini adalah salah satu anak perusahaan dari KAPAL API GROUP yang cukup dikenal dengan brand-nya kopi KAPAL API. "Beroperasi sejak 1991 di Plaza Indonesia, CAFE EXCELSO telah menjelma menjadi salah satu ikon gaya hidup di kota-kota besar di Indonesia" (dikutip dari Majalah SWA edisi 29 April - 11 Mei 2010).


Diperkenalkan oleh Johny Andrean,
seorang hairdresser kondang asli Indonesia



Contoh lain yang bisa kita lihat adalah mengenai kehadiran J-CO. Pertama kali dibuka tahun 2005, J-CO dipersepsikan oleh sebagian orang sebagai brand donut asal Amerika karena J-CO menawarkan konsep open kitchen yang unik dan menarik dengan produk berkualitas tinggi yang dikemas sebagai cemilan (donut J-CO dibuat tipis dan tidak mengenyangkan, berbeda dengan donut-donut yang ada pada saat itu). Dan di balik kesuksesan J-CO tersebut terdapat sosok Johny Andrean yang merupakan salah satu hairdresser kondang asal Indonesia yang juga cukup sukses dalam mengembangkan brand BREADTALK. "Hingga saat ini gerai J-CO telah mencapai 65 buah, dan beberapa diantaranya terdapat di Malaysia dan Singapura"
(dikutip dari Majalah SWA edisi 29 April - 11 Mei 2010).

Dan berikut ini adalah beberapa brand lokal yang mungkin masih dianggap international brand bagi sebagian masyarakat Indonesia
:


Brand handuk yang dimiliki PT. INDAH JAYA



Lahir tahun 1978 dibawah kepemilikan PT. HARTONO ISTANA TEKNOLOGI, saat ini telah merambah pasar ekspor ke 32 negara



Pada awalnya tidak mau dijual dengan merek POLYGON karena kurang laku, sehingga PT. INSERA SENA membangun gerai pemasaran sendiri bernama RODALINK



Milik PT. BROCO MUTIARA ELECTRICAL INDUSTRY yang berdiri tahun 1985, kini telah digunakan baik oleh bangunan komersial tempat tinggal maupun hotel bintang 5


Diproduksi tahun 1980 melalui PT. VIGANO CIPTA PERDANA



Merupakan salah satu brand alas kaki dan
tas pria-wanita yang berpusat di Bandung


Tisu berkualitas premium yang diproduksi PINDO DELI sejak 1998,
dan kini telah diekspor ke negara-negara Asia Tenggara
(Singapura dan Filipina), Australia, dan Belgia




Diproduksi tahun 1993, ESSENZA telah berhasil menembus pasar Singapura, AS, juga negara-negara Asia, Eropa, Afrika, dan Timur Tengah. Bahkan telah diterima di Italia, salah satu negara penghasil keramik terbaik dan terbesar di dunia



Didirikan tahun 1971 oleh PT. WARNA MARDIKA




Sebelumnya bernama EXECUTIVE 99 yang lahir tahun 1974.
Tahun 1985 berganti pemilik, dan tahun 2000 berganti nama menjadi
THE EXECUTIVE. Saat ini bisa dijumpai di Malaysia, Singapura, dan
beberapa negara Asia Tenggara lainnya





Salah satu merek cokelayt PT.PETRAFOODS yang telah merambah ke setidaknya 17 negara di antaranya Thailand, Jepang, Filipina, Hong Kong, Australia, dan China


Masih banyak lagi brand-brand lokal lainnya yang dipersepsikan sebagai brand luar negeri. Namun hanya dengan image international brand saja tidak akan cukup untuk menjadikan brand tersebut laku di pasaran. Dibutuhkan strategi-strategi lainnya untuk mengkomunikasikan kelebihan dan keuntungan dari brand kepada khalayak luas khususnya target market (dalam istilah marketing disebut IMC / Integrated Marketing Communication). Salah satu tips untuk mengembangkan brand adalah mengenai brand association terhadap salah satu negara. Jangan sampai brand image Anda mengarah ke negara tertentu yang akan memberikan image negatif terhadap brand Anda. Contoh : untuk produk elektronik akan memiliki brand association yang cukup kuat apabila dipersepsikan sebagai brand yang made in Japan, dan sebagainya (artikel serupa lainnya dapat dilihat di artikel kami http://cavlentbrands.blogspot.com/2009/11/brands-case-1-naming-strategy.html ). Nah, bagaimana dengan brand Anda?

Semoga informasi ini berguna bagi pengembangan brand Anda, dan kami terbuka untuk seluruh saran, kritik, ataupun koreksi terhadap artikel-artikel yang telah kami muat. CHEERS!! =D



Regards,
CAVLENT's team

Diambil dari berbagai sumber, salah satunya majalah SWA edisi 29 April - 11 Mei 2010

Mei 01, 2010

"SW BEAUTY CENTER" BRAND EXPLORATION

As a starting process in every project, we always start it with interviewing the client to know further what exactly they need and want. In other way, it is also important to get engaged with the company so we can really understand about their business, products, and services. And this is what we just did on our newest project that is redesigning SW BEAUTY CENTER visual identity.


Preparation

Interviewing the founder


Started from the client brief, we continued on interviewing the client include the founder and the beauty expert. We have to know the details of the product and service to find the brand personality and its differentiation before visualize it into design implementation. This interview took 3 days in total.


Products

With the beauty experts


Then, what we are going to do next is formulating the brief into a relevant strategy and visual direction. How will it be? Just wait and see. CHEERS!!


Sincerely yours,

CAVLENT’s team